Kateman - Petani Kelapa yang berada di Dusun 3 Desa Makmur Jaya Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengeluhkan parit-parit perkebunan yang menjadi sarana petani untuk mengangkut buah kelapa saat ini kondisinya buntu bahkan dasar parit telah ditumbuhi rerumputan.
Hal tersebut menyebabkan para petani tidak dapat memasarkan buah kelapanya sehingga menjadi tumbuh tunas dan mulai menyulitkan ekonomi bahkan anak-anak mereka terancam putus sekolah.
Informasi ini dibenarkan Kepala Dusun (Kadus) 3 Desa Makmur Jaya, Zainuri yang mengatakan jika kondisi buntu dan keringnya aliran parit alam diwilayahnya sudah terjadi selama sekitar 3 tahun terakhir bahkan dasar sungai sudah ditumbuhi rerumputan liar.
"Kondisi ini tentu menjadi kendala masyarakat setempat yang secara umum petani kelapa untuk mengeluarkan buah kelapa dari kebun serta memasarkan hasil buah kelapa mereka," ungkap Kadus 3.
Para petani setempat merasa sangat resah, karena mata pencaharian mereka tersendat akibat tidak dapat memasarkan hasil kelapa yang merupakan pencaharian masyarakat, apalagi hujan lebat tidak kunjung datang.
"Jika kondisi ini terus berlanjut bukan tidak mungkin ekonomi masyarakat semakin lemah, anak-anak di desa ini terancam putus sekolah karena kesulitan ekonomi," ujarnya.
Dirinya menambahkan, jika dalam jangka 1 atau 2 bulan kedepan parit tersebut tidak segera dilakukan penggalian, masyarakat akan semakin sulit bahkan kemungkinan 100 persen gagal total untuk menjual buah kelapanya.
Sementara itu, Pjs Kepala Desa Makmur Jaya, Rozali Kurnia juga membenarkan jika saat ini kondisi parit alam di Dusun 3 Dendan Besar memang sangat buntu dan perlu pengerukan sesegera mungkin.
"Kami berharap kepada anggota DPRD Inhil dan Riau untuk dapat memperjuangkan harapan masyarakat. Pemkab Inhil atau Dinas terkait agar kiranya dapat memberikan tanggapan atas keluhan masyarakat ini," ujar Rozali Kurnia.
Dilanjutkannya, masyarakat sangat mengharapkan bantuan pemerintah untuk bisa menormalisasi aliran parit didaerah tersebut dengan bantuan alat berat ekskavator agar parit yang buntu dapat difungsikan kembali.
"Kami sangat berharap sekiranya DPRD Kabupaten Inhil dan DPRD Provinsi Riau serta kepada Bupati Inhil untuk dapat membantu menormalisasi parit tersebut dengan alat berat ekskavator," tandasnya. (rilis)