Tembilahan - Mahasiswa Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menggelar aksi demonstrasi ‘Menentang Asap, Menolak Lupa’ di depan Kantor DPRD Kabupaten Inhil, Tembilahan, Senin (16/9/2019) pagi. Dalam aksi, massa pendemo memaksa masuk ke halaman Kantor DPRD Kabupaten Inhil.
Aksi demo dilaksanakan bertepatan dengan momen pelantikan anggota DPRD Kabupaten Inhil periode 2019-2024. Sempat terjadi dorong-dorongan antara mahasiswa yang berasal dari organisasi kemahasiswaan, seperti GMNI, HMI dan PMII dengan pihak kepolisian dan Satpol PP.
Saat merangsek masuk, di pintu gerbang Kantor DPRD Kabupaten Inhil, massa pendemo dihadang oleh mobil water canon. Guna membubarkan massa, pihak kepolisian pun menyemprotkan air menggunakan water canon.
Alhasil, papan-papan ucapan selamat yang berjajar di bagian depan Kantor DPRD Kabupaten Inhil pun berjatuhan. Mahasiswa yang semula berdiri masih di bagian depan Kantor DPRD menjadi sedikit bergeser ke badan jalan Subrantas.
Untuk diketahui, aksi demo dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemerintah dalam hal menyikapi kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan asap tebal menyelimuti Kabupaten Inhil beberapa waktu belakangan.
“Kami melihat, Pemerintah tidak memiliki langkah konkret dalam menyelesaikan masalah asap. Yang dilakukan hanya pencitraan semata,” pekik Muhammad Husain dalam orasinya.
Muhammad Husain menyatakan kekecewaannya atas sikap Pemerintah yang seakan tidak peduli dengan bencana asap yang melanda Kabupaten Inhil.
“Kami sesak napas, kami sulit bernapas. Kalian malah berpesta dalam kesengsaraan masyarakat dengan melaksanakan pelantikan,” ujarnya.
Muhammad Husain menyatakan, bahwa pihak pembakar lahan merupakan antek-antek politik, bukan merupakan masyarakat ataupun para petani.
Aksi berlangsung sejak pagi, sesaat sebelum penyelenggaraan prosesi pelantikan anggota DPRD Kabupaten Inhil periode 2019-2024.