Riau

Warga Kempas Hadang Truk Batu Bara, Protes Jalan Rusak dan Debu

Warga saat berdialog dengan supir truk batu bara dan pihak perusahaan.

TEMBILAHAN - Puluhan warga di Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, menghadang iring-iringan truk bermuatan batu bara di Jalan Lintas Samudra, Kamis (10/4/2025) malam.

Aksi spontan itu terjadi akibat keresahan warga terhadap lalu lalang truk bermuatan berat yang dinilai menyebabkan jalan rusak, debu tebal, dan kebisingan hingga larut malam.

Dalam video yang beredar, warga tampak berkumpul di tengah jalan menghadang truk yang melintas. Beberapa sopir diminta memutar balik, sementara suara sorakan dan tuntutan terdengar jelas di lokasi.

Loading...

"Kami atas nama masyarakat menolak ataupun keberatan atas batu bara ini melewati jalan di tempat kami," ucap salah seorang warga dalam video.

Menurut warga, kerusakan jalan semakin parah seiring tingginya aktivitas truk bermuatan batu bara. Selain berlubang dan retak, debu dari jalan juga dianggap mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan.

Menanggapi hal ini, Bupati Inhil, H. Herman, mengatakan pihaknya telah mengambil langkah mengatur ulang lalu lintas angkutan batu bara yang melintas dari Indragiri Hulu menuju Inhil. Salah satunya dengan rencana pemasangan portal pembatas tonase di perbatasan kabupaten.

"Hari ini teman-teman pengusaha batu bara sudah kita arahkan untuk menggunakan jalur alternatif. Jalur Lintas Samudra bukan untuk tonase seberat itu," kata Herman.

Selain itu, Pemkab Inhil telah melakukan rapat koordinasi bersama masyarakat, kepala desa, hingga camat setempat untuk mencari solusi yang tidak merugikan warga.

Namun hingga saat ini, warga mengaku belum melihat adanya perbaikan jalan dari perusahaan batu bara. Mereka berharap ada jalan khusus yang bisa dipakai truk, tanpa merusak jalur pemukiman.

"Kami juga sudah berdiskusi dengan Bupati Inhu dan Gubernur Riau. Harus dicari solusi berupa jalan khusus yang bisa digunakan perusahaan, dengan syarat diperbaiki dan disepakati bersama," ujar Herman.

Warga Kempas menegaskan, aksi mereka bukan bentuk penolakan terhadap industri, melainkan upaya menuntut keadilan atas hak ruang hidup yang layak.


Loading...







Tulis Komentar

Loading...
Video