PEKANBARU - Dua orang kakak beradik di Pekanbaru bernama Muhammad Rehan (13) dan Fajri (9) yang mengalami kelainan genetik Osteogenesis Imperfecta atau tulang kaca, mulai berangsur pulih. Sang kakak, M Rehan bahkan sudah bisa berdiri.
Mendengar kabar baik tersebut, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal langsung datang ke kediaman orang tua Rehan dan Fajri di Jalan Sidomulyo, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Rabu (22/5/24).
Sebab, selama ini Iqbal membiayai pengobatan kedua kakak beradik itu sampai sembuh total. Iqbal berkordinasi dengan dokter Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau dalam menangani penyembuhan keduanya.
Awalnya, Iqbal sempat mendatangi M Rehan dan Fajri pada November 2022 silam. Saat itu, Iqbal turut membawa bantuan berupa kursi roda untuk keduanya. Iqbal menanyai sang ibunda kakak beradik itu, Reni Angelina (45).
Setelah mendengar keluhan Rebi, Iqbal berinisiatif untuk membantu pengobatan Rehan dan Fajri. Pada 17 November 2022, putra pasangan Eko Suharno (59) dan Reni Angelina (43) tersebut, mulai menjalani perawatan intensif.
Kini, tepat satu setengah tahun usai menjalani pengobatan, keduanya mulai berangsur pulih. Saat ditemui Iqbal, Rehan yang kini sudah duduk di bangku kelas 3 SD tersebut sudah mulai bisa berdiri. Bahkan dia sudah bisa berjalan beberapa meter.
Kondisi ini jauh lebih baik dibanding sebelum mendapat pengobatan dulu. Sebab, dulunya kedua kakak beradik itu tidak bisa berjalan, bahkan kakinya tak bisa dilipat.
"Sebelum diobati, anak-anak sama sekali enggak bisa digerakkan ya nak. Sekarang sudah bisa jalan Alhamdulillah. Semua berkat doa kita semua," ujar Irjen Iqbal berbincang dengan Rehan.
Iqbal juga turut membawakan beberapa buah tangan. Di antaranya seragam sekolah baru, sepatu, paket buku tulis lengkap, serta bantuan uang tunai.
Iqbal memberikan bantuan ini diberikan mengingat sebentar lagi akan masuk tahun ajaran baru.
"Harus semangat sekolahnya. Biar bisa main bola. Mau jadi kayak Christian Ronaldo kan? Harus semangat dan terus berdoa," ucap Iqbal.
Ketua Alumni Akpol 1991 itu mengaku sangat senang melihat perkembangan kesehatan Rehan dan Fajri. Sebagai seorang polisi, kata Iqbal, hal itu merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dalam memberikan pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
"Apa yang dialami ananda kita, Rehan dan Fajri tentunya ini merupakan pemberian yang maha kuasa. Apapun itu, kita tetap harus bersyukur. Sudah jadi tanggung jawab kami sebagai polisi untuk memperhatikan masyarakat, memberikan perlindungan serta pengayoman wujud dari Polri Presisi," jelas Iqbal.
Sementara itu, ibunda Rehan dan Fajri, Reni Angelina mengatakan, saat ini kedua anaknya sudah mulai membaik. Bahkan bila dibanding sebelum mendapat pengobatan, keduanya sering mengalami sakit kaki. Bahkan sebulan bisa dua kali. Hal itu dikarenakan kondisi kelainan genetik pada tulang adik-kakak tersebut.
"Kalau sebelumnya jangankan digerakan, sebulan itu bisa dua kali sakit. Ini Alhamdulillah, sekarang sama sekali ga ada. Bahkan Rehan udah bisa bediri, dan jalan sedikit-sedikit," sebutnya.
Reni mengucapkan rasa terimakasih yang mendalam kepada Iqbal. Sebab dari awal selain memberikan bantuan, Iqbal jugalah yang menanggung pengobatan Rehan dan Fajri. Bahkan tim dokter dari Biddokes Polda Riau turut memantau secara rutin perkembangan pengobatan.
"Rutin dipantau sama dokter dari RS Bhayangkara. Sebulan sekali diberikan obat-obatan. Mudah-mudahan, ini menjadi amal yang baik bagi Pak Kapolda. Kami berterima kasih banyak atas perhatian dan ketulusan Bapak Kapolda kepada kedua anak kami," kata Reni.