Wow..! 1 Juta Penduduk Pekanbaru Terpapar Asap Karlahut
Sumber : internet
Pekanbaru - Sudah berlangsung selama 4 hari, penduduk Pekanbaru yang berjumlah sekitar 1 juta orang kondisinya terpapar asap imbas kebakaran hutan dan lahan (Karhutl). Dinas Kesehatan Provinsi Riau telah membagikan masker.
Hari ini, Rabu (31/7/2019), merupakan hari ke 4 kota Pekanbaru diselimuti asap. Kondisi asap semakin hari kian memburuk. Dari awal jarak pandang 6 km, menurun menjadi 4 km. Hari ini BMKG Pekanbaru merilis jarak pandang di Pekanbaru pagi hari 07.00 WIB hanya 3 Km.
"Di Pekanbaru ini ada 1 juta penduduknya. Saat ini seluruh kawasan kota diselimuti asap putih. Jadi sudah 4 hari berturut-turut warga Pekanbaru terpapar asap," kata aktivis lingkungan, Direktur Scale Up, Dr Rawa El Amady.
Dilansir dari detikcom, Aktivis lingkungan ini juga berharap, pemerintah diminta segera menanggulangi Karhutla yang saban tahun terus terjadi.
"Kami ini sudah bertahun-tahun lamanya terpapar asap Karhutla. Kami sangat menyayangkan masih adanya pembukaan lahan dengan cara dibakar. Mereka harus ditindak tegas karena pembakaran itu telah membuat kita terpapar asap," kata Rawa.
Hari ini, sejumlah siswa TK di Pekanbaru di antara orang tuanya menggunakan masker. Pemberian masker ini agar anak-anak yang rentan diserang penyakit ini bisa mengurangi debu asap Karhutla.
"Anak-anak kami di TK sudah dianjurkan menggunakan masker sejak kemarin. Jadi hari ini pun kita dari rumah saat mengantarkan ke tempat TK-nya diharuskan menggunakan masker karena kabut asap," kata Ibu Rosnaini (34) warga Pekanbaru.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Riau telah membagikan 10 ribu masker bagi pengguna jalan. Masker ini dibagikan terutama kepada mereka yang mengendari sepeda motor.
"Rencananya hari ini kita kembali membagikan masker ke masyarakat di Pekanbaru. Kemarin pembagian ada di seputaran pusat kota, rencana hari ini ke pinggiran kota," kata Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Diskes Riau, Rozita kepada detikcom.
Kendati kabut asap imbas Karhutla menyelimuti Pekanbaru, namun aktivias masyarakat tetap berjalan normal. Sebagian besar masyarakat melakukan aktivitas di luar ruangan tanpa menggunakan masker.