Indragiri Hilir - Dalam upaya pencegahan stunting yang merupakan masalah kurang gizi kronis pada anak-anak, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Rahmi Indrasuri, SKM, M.KL, menekankan pentingnya penerapan pola hidup sehat oleh orang tua.

Stunting, yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih rendah dari standar usianya, dapat dicegah melalui perbaikan pola makan, pola asuh, serta sanitasi dan akses air bersih. Menurut Rahmi Indrasuri, pencegahan stunting harus dimulai dari rumah dengan orang tua yang memberikan contoh dan pendidikan tentang gizi yang baik dan perilaku hidup bersih.

Pemerintah telah mengidentifikasi beberapa langkah kunci dalam pencegahan stunting, termasuk edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja, pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil, dan stimulasi bagi janin. Selain itu, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi, diikuti dengan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang berkualitas, juga merupakan bagian penting dari strategi pencegahan stunting. Pemeriksaan kandungan secara rutin, inisiasi menyusu dini (IMD), dan pemberian colostrum adalah langkah-langkah penting lainnya yang ditekankan oleh pemerintah.

Dengan mengadopsi gaya hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan sebelum makan, memastikan air yang diminum adalah air bersih, dan menggunakan jamban, keluarga dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal.

Stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak tetapi juga kemampuan kognitif dan emosional mereka, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, pencegahan stunting adalah investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Untuk informasi lebih lanjut tentang pencegahan stunting dan pola hidup sehat, Anda dapat mengunjungi situs resmi Kementerian Kesehatan.(adv)