Pilkada Inhil, Fajar: Satu Suara Penentu Masa Depan
Fajar Satria.
TEMBILAHAN - Wartawan Muda Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, Fajar Satria mengajak masyarakat terutama milenial dan Gen Z untuk memilih pemimpin pada Pilkada Kabupaten Inhil tahun 2024.
Ia menerangkan, berkaca pada Pilkada Inhil 5 tahun lalu dari jumlah keseluruhan Daftar Pemilih Tetap (DPT), kurang lebih 60 persen masyarakat yang memberikan suaranya.
"Ada kurang lebih 40 persen yang tidak memilih. Jika tahun 2024 pemilih sebanyak 514.106 orang, 60 persennya itu sekitar 308.464 saja, sisanya golput alias tidak menentukan pilihan, artinya terjadi sikap apatis dan acuh tak acuh terhadap pemimpin Inhil," terangnya.
Menurutnya, dari pengalaman perbincangan prihal Pilkada, bahasa yang timbul di tengah tengah masyarakat adalah, siapapun yang jadi Bupati kondisi Kabupaten Inhil tidak akan berubah, sama saja.
"Hal inilah yang memicu sikap golput. Namun perlu masyarakat ketahui sikap ini juga menimbulkan efek samping terpilihnya calon yang kurang kurang tepat menjadi pemimpin," terangnya.
Sebaiknya, dikatakan jurnalis yang telah memiliki Sertifikat Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Muda di London School of Public Relations (LSPR) tahun 2021 ini, masyarakat Inhil terutama kaum milenial dan Gen Z sebagai pemilih pemula ikut terlibat dalam berpolitik, menentukan pilihan pemimpin yang akan membangun Kabupaten Inhil.
"Masyarakat, kaum milenial, Gen Z di seluruh kecamatan yang ada di Inhil ini ajaklah Pasangan Calon (Paslon) untuk berdiskusi, paparkan permasalahan di daerah masing-masing, kalau perlu buat kesepakatan hitam diatas putih bahwa jika calon tersebut terpilih harus merealisasikan apa yang telah menjadi kesepakatan, dengan catatan pasangan ini harus menjadi pemenang," ungkapnya.
Hal inilah yang dilakukan oleh Ustadz Abdul Somad (UAS) terhadap paslon yang didukungnya pada Pilgubri. Diketahui UAS telah membuat komitmen kesepakatan dan menitipkan 16 poin terhadap Paslon Gubernur Riau nomor urut 1.
"Masyarakat Inhil harus mencontoh cara yang dilakukan oleh UAS. Jika memang untuk kemaslahatan masyarakat, kenapa tidak, malah bernilai ibadah yang terus mengalir pahalanya jika terealisasikan," papar Fajar yang bekerja di media online Indragirione.com.
Selain itu, Fajar meminta kepada pihak penyelenggara Pilkada Inhil terus intensif dalam mensosialisasikan masyarakat untuk mencoblos pemimpin di bilik suara pada 27 November 2024 kepada masyarakat, Milenial dan Gen Z.
"Tugas Penyelenggara Pilkada Inhil dalam hal sosialisasi mengajak masyarakat Inhil untuk memilih cukup berat, sebab dari 2.252 jumlah TPS Pileg Kabupaten Inhil 2024, pada Pilkada ini menjadi 1.556 TPS, perampingan TPS ini berefek pada letak geografis TPS yang semulanya dekat dijangkau oleh pemilih menjadi agak jauh yang bisa saja menimbulkan rasa acuh tak tadi," pungkasnya.