Operasi Ketupat Lancang Kuning 2022 Berakhir, Dirlantas Polda Riau : Laka Lantas Menurun dan Situasi
PEKANBARU - Operasi Ketupat Lancang Kuning (LK) 2022 yang digelar Polda Riau selama 12 hari sejak tanggal 28 April 2022 lalu dinyatakan selesai pada 9 Mei 2022.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Operasi yang bertujuan menjaga keamanan ketertiban dan kelancaran serta memberikan kenyamanan masyarakat merayakan hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah termasuk menjaga mengendalikan covid-19 tersebut melibatkan 1678 personel Polri dan 1405 kekuatan instansi samping disebar diseluruh wilayah hukum Polda Riau serta penggelaran 57 Pos baik Pos Pengamanan, Pos Pelayanan dan Pos Terpadu yang memberikan pelayanan kepada masyarakat selama Operasi berlangsung.
Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes Firman Darmansyah pada Rabu (11/5/2022) mengatakan selama 12 hari pelaksanaan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2022, bahwasanya secara umum situasi keamanan dan ketertiban masyarakat relatif terjaga dan kondisi kondusif.
Hal tersebut diakuinya sebagai hasil jerih payah dan segenap upaya kerja bersama, hasil kolaborasi Polri bersama TNI dan semua pihak/stake holder serta peran altif masyarakat di Provinsi Riau.
“Sebagaimana semangat yang selalu digelorakan oleh bapak Kapolda Riau Irjen Moh Iqbal, yakni “together we are strong”, kita bangun kekuatan dan kebersamaan dengan semua pihak, berkolaborasi dan bersinergi. Alhamdulillah semua berjalan aman dan lancar dan kita pastikan bahwa semua mesin mesin organisasi berjalan dengan baik. Demikianpun peran serta yang diberikan oleh masyarakat Riau sangat membantu upaya kami dalam menjaga kamtibmas dan kamseltibcar lantas selama mudik lebaran. Ini tentu kami apresiasi dan ucapkan terimakasih kepada semua pihak,” ujar Kombes Firman.
“Secara data dapat saya disampaikan bahwa gangguan kejahatan yang terjadi selama Operasi berlangsung yakni kejahatan konvensional terjadi sebanyak 220 kasus, ini mengalami penurunan sebanyak 62 kasus dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu 282 kasus. Untuk kejahatan transnasional sebanyak 11 kasus, juga menurun 11 kasus dari periode tahun sebelumnya 22 kasus. Sedangkan jenis kejahatan menonjol, narkoba turun 11 kasus dari sebelumnya sebanyak 22 kasus. Pencurian dengan pemberatan turun 21 kasus dari sebelumnya 64 kasus. Pencurian dengan kekerasan turun 7 kasus dari sebelumnya 13 kasus. Pencurian kendaraan bermotor juga turun 20 kasus dari sebelumnya 39 kasus,” lanjutnya.
Untuk arus lalu lintas, selama pelaksanaan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2022 relatif lancar, apalagi dengan dibukanya sementara Tol Pekanbaru Bangkinan ini sangat membantu mengurai kemacetan.
Menyinggung kasus kecelakaan lalu lintas, perwira jebolan Akpol 97 tersebut menerangkan, terjadi penurunan angka kecelakaan maupun tingkat fatalitasnya.
“Jumlah lakalantas selama Operasi digelar adalah sebanyak 24 kejadian, hal ini menurun jika dibanding dengan periode sebelumnya yakni 29 kejadian. Dari jumlah tersebut, korban meninggal dunia 13 orang, luka berat 13 orang dan luka ringan 25 orang serta kerugian material Rp 141.900.000,-, beber Firman.
Dirlantas menegaskan bahwa dari 13 korban meninggal tersebut, hanya 1 korban merupakan pemudik.
“Jadi bukan semua korban tersebut merupakan masyarakat pemudik ya. Ada 1 korban saja yang merupakan pemudik (hendak mudik ke Sumatera Barat dari Pelalawan dan mengalami kecelakaan di wilayah Polres Kampar). Sedangkan 12 korban meninggal lainnya adalah pengguna jalan biasa,bukan pemudik,” terang Firman.
Firman mengatakan pihaknya akan terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas bersama seluruh jajarannya untuk perbaikan lagi tugas kedepannya.