Tembilahan - Bupati Kabupaten Inhil, HM Wardan mengapresiasi eksistensi masyarakat suku banjar yang dianggap telah berkontribusi terhadap pembangunan daerah. Apresiasi tersebut disampaikan Bupati pada acara Halal Bihalal bersama Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, Jumat (27/7/2019) di Tembilahan.
Menurut Bupati, telah banyak sumbangsih dari warga suku Banjar dalam pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten Inhil. "Kemajuan pembangunan tidak terlepas dari peran dan sumbangsih suku banjar," tukas Bupati dalam sambutannya pada kegiatan Halal Bihalal yang diselenggarakan oleh Kerukunan Bubuhan Banjar Kabupaten Inhil.
Bupati menuturkan, besarnya sumbangsih tersebut, juga berbanding lurus dengan besarnya jumlah masyarakat suku banjar di Kabupaten Inhil.
"Di Kecamatan Tembilahan ini saja, terdapat 48 persen warga suku banjar atau hampir separuh dari total keseluruhan masyarakat Tembilahan," kata Bupati dihadapan Dewan Pembina Kerukunan Bubuhan Banjar, H Syamsuddin Uti yang juga merupakan Wakil Bupati Kabupaten Inhil dan segenap jajaran pengurus serta anggota KBB Kabupaten Inhil.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan, kedatangan Gubernur Kalimantan Selatan ke Kabupaten Inhil merupakan bagian dari upaya untuk mempererat hubungan masyarakat Kabupaten Inhil, khususnya masyarakat suku banjar dengan keluarga besar Banjar di Kalimantan Selatan.
Kedatangan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor ke Kabupaten Inhil didampingi oleh sang istri, Hj Raudatul Jannah beserta rombongan. Turut hadir pula Danrem 101/Antasari, Kolonel Inf Mohammad Syech Ismed.
Dari pihak Pemerintah Provinsi Riau, Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution juga ikut serta menyambut kedatangan Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor ke Kabupaten Inhil.
Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor mengungkapkan bahwa Dirinya memiliki ikatan batin yang kuat dengan masyarakat Kabupaten Inhil, terutama suku Banjar.
"Datang ke Kabupaten Inhil sama rasanya seperti pulang kampung," ungkap Sahbirin Noor.
Menurut Sahbirin Noor, masyarakat suku Banjar merupakan masyarakat yang damai dan rukun. Dia mengatakan, masyarakat suku Banjar senantiasa memegang teguh semboyan 'Dimana Bumi Pijak, Di Situ Langit Dijunjung'.
"Semboyan inilah yang membuat suku banjar menjadi suku yang rukun dan damai. Kalau semboyan ini juga dipegang oleh masyarakat Indonesia, maka Saya yakin Indonesia juga akan rukun dan damai," paparnya.
Terdapat banyak sekali peristiwa sejarah suku banjar yang sekilas diceritakan oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor. Salah satu diantaranya adalah mengenai banyaknya ulama suku banjar yang turut mensyiarkan Islam dan terlibat langsung dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dahulu kala.
Pesan terakhir Gubernur Kalimantan Selatan kepada Pemerintah Kabupaten Inhil bahkan juga Pemerintah Provinsi Riau adalah agar diberikannya perhatian terhadap masyarakat suku banjar yang notabene telah dapat disebut juga sebagai masyarakat asli Provinsi Riau.
Dalam kegiatan Halal Bihalal Bupati Kabupaten Inhil, HM Wardan, Wakil Gubernur Provinsi Riau, Edy Natar Nasution bersama Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, dipertontonkan juga pertunjukan seni berupa tari banjar serta madihin yang merupakan kesenian khas banjar.