RIAUPEDIA.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) menerima penghargaan dari Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) dalam rangka mendukung program kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan penanggulangan Aids, TB dan Malaria (ATM) melalui Dana Desa.
Penghargaan tersebut diterima oleh Pj Bupati Inhil diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah (Setda) H Tantawi Jauhari didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Dwi Budianto dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Rahmi Indrasuri di Hotel Beston Palembang, beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, penggunaan Dana Desa untuk program kesehatan semakin dioptimalkan dalam beberapa tahun terakhir terutama untuk penanganan penyakit menular, seperti ATM.
Dari kegiatan tersebut, pemerintah desa diberdayakan guna mempercepat upaya pencegahan, deteksi dan penanganan penyakit yang memiliki tingkat penularan tinggi di masyarakat.
Dengan dukungan Dana Desa, program penanggulangan ATM mengimplementasikan berbagai kegiatan, seperti sosialisasi kesehatan, pelatihan kader kesehatan desa, penyediaan alat-alat medis dasar dan pengawasan kesehatan bagi warga.
“Sosialisasi ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai bahaya ATM, cara penularannya dan pentingnya deteksi dini,” ujar Kepala DPMD Dwi Budianto di Tembilahan, Senin 4 November 2024.
Di sisi lain, pelatihan kader kesehatan desa memungkinkan adanya tenaga terlatih di setiap desa yang bisa langsung merespon dan memberikan informasi atau bantuan bagi warga yang terindikasi mengidap Aids, Tb dan Malaria.
Selain itu, Dana Desa juga dimanfaatkan untuk membangun fasilitas kesehatan dasar di desa, sehingga pemeriksaan awal dan layanan pendukung bagi pasien ATM dapat diakses dengan mudah oleh warga desa.
Dana tersebut juga dialokasikan untuk mengadakan program jemput bola, dimana tim medis desa aktif mendatangi rumah warga untuk melakukan skrining kesehatan dan memberikan edukasi langsung.
“Peran Dana Desa dalam program penanggulangan ATM memberikan dampak yang signifikan terhadap pencegahan dan penanganan penyakit ini di wilayah pedesaan,” terang Dwi Budianto.
Dengan adanya program ini, angka deteksi kasus ATM meningkat, sementara pencegahan penularan dapat dilakukan secara lebih efektif. Keberhasilan program ini membuktikan bahwa Dana Desa dapat menjadi instrumen penting untuk mendukung kesehatan masyarakat secara berkelanjutan di tingkat desa.
“Melalui pemanfaatan Dana Desa yang tepat sasaran, diharapkan program penanggulangan ATM dapat terus dikembangkan dan diperluas di berbagai desa di Indonesia, sehingga angka penularan penyakit menular tersebut bisa ditekan dan masyarakat desa memiliki kualitas hidup yang lebih baik,” tutup Dwi Budianto.