Indragiri Hilir - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Rahmi Indrasuri menjelaskan bahannya penyakit diabetes melitus dan upaya pencegahan sedini mungkin.
Diabetes melitus adalah kondisi medis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah. Gejala-gejala yang umum dari diabetes melitus termasuk sering merasa haus (polidipsia), sering buang air kecil (terutama di malam hari), dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Individu yang menderita diabetes juga dapat mengalami penurunan massa otot, pandangan yang kabur, dan kelelahan yang berlebihan. Selain itu, luka yang sulit sembuh, infeksi yang sering terjadi, serta mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki adalah gejala lain yang perlu diwaspadai.
Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala ini bisa berkembang secara perlahan dan mungkin tidak langsung terlihat jelas, sehingga seringkali kondisi ini tidak terdiagnosis hingga terjadi komplikasi. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin dan kesadaran akan gejala-gejala ini sangat penting untuk deteksi dini dan pengelolaan yang tepat dari diabetes melitus.
Mengadopsi pola hidup sehat merupakan langkah penting dalam pencegahan diabetes. Menurut sumber yang dapat diandalkan, menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah beberapa cara efektif untuk mengurangi risiko diabetes.
Selain itu, menghindari konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan natrium juga sangat disarankan. Makanan seperti susu sapi berlemak, keju, es krim, sosis, dan makanan cepat saji harus dibatasi. Sebaliknya, meningkatkan asupan makanan yang kaya serat, seperti buah dan sayuran, serta makanan yang mengandung lemak baik dapat membantu menjaga keseimbangan nutrisi.
"Penting juga untuk memeriksa kadar gula darah secara rutin, karena hal ini dapat membantu mendeteksi dan mengelola kadar gula darah sebelum berkembang menjadi diabetes," jelas Kelapa Dinas Kesehatan, Rahmi Indrasuri.
Tidak hanya itu, mengelola stres dengan baik juga tidak kalah pentingnya, karena stres dapat mempengaruhi kadar gula darah dan respons tubuh terhadap insulin. Oleh karena itu, praktik seperti meditasi, yoga, atau kegiatan relaksasi lainnya dapat menjadi bagian dari rutinitas harian.
Selain itu, menghindari rokok dan alkohol juga dapat menurunkan risiko diabetes, karena kedua kebiasaan ini diketahui dapat mempengaruhi metabolisme glukosa dan resistensi insulin. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, individu tidak hanya dapat mengurangi risiko diabetes, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.(adv)