INDRAGIRI HILIR - Kapolres Inhil AKBP Norhayat bersama jajaran, Basarnas, dan masyarakat masih terus melakukan pencarian terhadap penumpang Speedboat (SB) Evelyn Calisca 01 yang masih hilang ketika terjadi kecelakaan.
Diketahui Speedboat Evelyn Calisca 01 dengan tujuan Tembilahan, Kabupaten Inhil - Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau mengalami kecelakaan pada Kamis (27/4) sekitar pukul 13:40 di perairan Air Tawar perbatasan antara Kecamatan Kateman dan Pulau Burung.
Kapolres Inhil AKBP Norhayat mengatakan, Speedboat Evelyn Calisca 01 mengangkut puluhan penumpang dari Pelabuhan Pelindo Tembilahan pada pagi hari.
"Beberapa penumpang sudah dievakuasi di RSUD Raja Musa Kecamatan Kateman. Saat ini kami masih sedang melakukan pencarian terhadap korban lainnya," kata Kapolres Inhil AKBP Norhayat.
Mendapat laporan adanya kecelakaan laut, Kapolres Inhil langsung turun dari Pelabuhan Pelindo Tembilahan menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ia berharap korban secepatnya ditemukan.
"Saya berharap penumpang speedboat Evelyn Calisca 01 seluruhnya segera ditemukan," ujarnya.
Menurut laporan yang diterima pihak Polres Inhil, disebutkan tiba-tiba speedboat mengalami musibah kecelakaan terbalik di perairan Kateman.
"Speed boat mengalami kecelakaan terbalik di perairan Air Tawar Kecamatan Kateman perbatasan dengan Pulau Burung, setelah kurang lebih 4 jam meninggalkan pelabuhan Pelindo Tembilahan," sebut Kapolres Inhil.
Saat ini Speedboat Evelyn Calisca 01 ditarik oleh kapal masyarakat setempat menuju Pelabuhan Sungai Guntung pada pukul 17:30 Wib, untuk mempermudah pencarian korban penumpang speed boat.
"Terkait penyebab dan kronologis kecelakaan belum dapat kami pastikan nanti itu, saat ini kami masih fokus pada penyelamatan dan pencarian para korban," ujarnya.
Data sementara 12 orang penumpang meninggal dunia diantaranya anak-anak, balita dan dewasa.
"Ya data terkonfirmasi saat ini sebanyak 12 orang meninggal dunia, terkait perkembangan lainnya akan segera diinformasikan," imbuhnya.
Dalam peristiwa ini, Kapolres Inhil AKBP Norhayat menegaskan agar pentingnya sinergi regulator, operator dan pengguna jasa dalam mewujudkan keselamatan pelayaran.
"Kami minta dukungan dari operator dalam hal ini pemilik kapal dan Nakhoda untuk juga mengutamakan keselamatan pelayaran agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang," tukasnya tegas.