PEKANBARU - Tim Pengabdian kepada masyarakat Pascasarjana Universitas Riau, khususnya Program Studi Administrasi Pendidikan mengadakan pelatihann manajemen life skill Usaha Ikan Salai di Desa Segati Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan, pada Sabtu dan Minggu (27-28 Agustus 2022) dengan mengambiltempat di rumah Ketua Kelompok Usaha Ikan Salai.
Dikatakan Dr. Azhar, S.Pd, MT selaku ketua tim pengabdian, bahwa pelatihann manajemen life skill Usaha Ikan Salai menjadi sangat penting, karena di Desa Segati ini terdapat 186 orang Nelayan, dan sebagian besar dari rumah tangga nelayan tersebut memiliki kemampuan membuat ikan salai. Namun usaha membuat ikan salai tersebut belum dijalankan secara efektif dan efisien dengan menggunakan pendekatan manajemen dan life skill. Hal ini dikarenakan juga, bahwa masyarakat tidak pernah mendapatkan pengetahuan dalam pendidikan yang sudah dilaluinya dan pelatihan secara tidak langsung maupun pelatihan secara langsung mengenai manajemen usaha dan life skill. Selama ini mereka atau masyarakat melakukan kegiatan usahanya ini hanya dilakukan secara turun temurun dan berlangsung secara tradisional.
Kegiatan pelatihann manajemen life skill Usaha Ikan Salai ini, sebagaimana dikatakan Dr. Daeng Ayub Natuan, M.Pd sebagai tim lapangan dilakukan dengan pendekatan dialogis yang baik, sehingga diharapkan dapat terwujud proses peningkatan kualitas pengembangan produk yang baik, dengan memaksimalkan potensi life skill diri mereka masing-masing sesuai dengan peran dan tanggungjawabnya. Sementara itu, Dr. M Jaya Ad Putra, M.Pd menjelaskan bahwa, permasalahan pokok sehingga diperlukan pengabdian ini adalah karena kurangnya pengetahuan nelayan dan rumah tangga nelayan terhadap Usaha Ikan Salai ini,m khususnya tentang ilmu manajemen usaha dan keterampilan hidup mulai dari perencanaan, pembagian kerja, pengolahan, pengelolaan keuangan, evaluasi dan pemberdayaan sumber daya yang ada. Sementara itu, pihak perangkat Desa, koperasi maupun Badan Usaha Milik Desa, dan lainnya sudah sangat mendukung aktifitas usaha ini, karena memang prospek Usaha Ikan Salai sangat menjanjikan.
Ditambahkan oleh Dr. Daeng Ayub Natuan, M.Pd, bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kemampuan manajemen life skill masyarakat terhadap Usaha Ikan Salai, diantaranya: meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara manajemen usaha, kemudian memberi pandangan kepada masyarakat betapa pentingnya manajemen di dalam menjalankan usaha, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena setelah mengikuti pelatihann ini diharapkan masyarakat bisa mengembangkan usaha dalam bentuk kelompok usha rumah tangga ke tingkat lebih luas.
Selain itu, kata Daeng, bahwa sasaran dari pelatihan ini adalah masyarakat di Desa Segati Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan sebanyak 20 orang, yang berkerja sebagai nelayan dan rumah tangga nelayan. Kegiatan pengabdian ini bersifat pelatihan manajemen life skill Usaha Ikan Salai, dan pelaksanaannya dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan problem solving. Selain itu dilakukan pula kegiatan bimbingan kelompok dan dialogis melalui pendampingan secara berkala.
Pihak Desa benar-benar menyambut baik kegiatan ini, sebagaimana dikatakan Kepala Desa Segati Heri Sugiyarto SP yang didampingi Herman, M.Pd selaku tokoh masyarakat, bahwa pelatihan seperti ini sangat bermanfaat bagi warga masyarakatnya. Beliau berharap, supaya kegiatan seperti ini, khususnya pendampingan usaha rumah tangga dapat diteruskan, dalam mewujudkan ekonomi keluarga yang lebih baik dan kehidupan yang sejahtera. Herman menambahkan pula, bahwa masyarakat mempunyai motivasi yang tinggi, Cuma mereka harus selalu diingatkan dan diberi motivasi, melalui pendampingan yang rutin.
Tingkat ketercapaian pemahaman peserta terhadap materi pelatihan salah seorang anggota Tim Ria Rizkia Alvi, M.Pd mengatakan bahwa ketercapaian dalam hal manajemen usaha tergolong sudah baik, dengan kegiatan pembinaan lebih lanjut melalui partisipasi sosial yang tepat agar menjadi semakin baik. Lebih lanjut Ria mengatakan, bahwa hal ini sangat mungkin dilakukan, karena peserta sangat antusias dalam menerima materi yang diberikan baik dalam bentuk forum ceramah, curah pendapat, maupun diskusi khusus terbatas. Tingkat ketercapaian pemahaman peserta terhadap materi pelatihann manajemen usaha tergolong tinggi, yaitu dengan rata-rata 77,30%. Azhar pula menelaskan, bahwa tingkat ketercapaian dan pemahaman peserta terhadap materi Life Skill sudah dapat diterima dan dipahami dengan baik, dengan pelatihan yang intensif karena pada tingkat kecakapan sosial masih tergolong rendah, dan demikian juga dengan kecakapan akademik peserta. Tingkat ketercapaian pemahaman peserta terhadap materi pelatihan Life Skill sudah tergolong tinggi, yaitu dengan rata-rata 80,76%.
Hasil evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan, dikatakan Daeng Ayub bahwa daya serap terhadap kegiatan pelatihan manajemen life skill usaha ikan salai di Desa Segati Kecataman Langgam Kabupaten Pelalawan, tergolong sedang, yaitu dengan Nilai Mean 3,94. Dijelakan Daeng, bahwa ini perlu ditingkatkan, karena manajemen keterampilan hidup (life skills) adalah kemampuan untuk beradaptasi dan menunjukkan perilaku positif yang pada akhirnya memampukan individu untuk menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan sehari-hari dengan efektif dan dikelola secara teratur dalam mewujudkan kesejahteraan hidupnya. Diktakan Daeng, bahwa kegiatan ini berhasil dengan bantuan 8 orang Mahasiswa Program Studi Pendidikan Masyarakat yang melakukan PLP di Desa Segati.
Berkenaan dengan ketercapaian program, maka Tim Pengabdian Pascasarjana berharap kepada pihak dinas terkait, kiranya dapat melakukan pelatihan terhadap para pengusaha ikan yang melakukan kegiatan usaha membuat Ikan salai agar nilai produksi dan pemasaran mereka berkualitas dan semakin meluas. Pihak Desa, melalui Kepala Desa dan tokoh masyarakat sangat bersyukur dengan capaian atau daya serap peserta terhadap materi pelatihan, demikian juga dengan waktu yang sudah digunakan Tim dalam pendampingan usaha keluarga.
Seterusnya, Herman, M.Pd selaku pemuka masayarakat berharap kepada pihak pemerintahan Desa secara langsung maupun melalui Badan Usaha Miliki Desa kiranya dapat melatih dan menjadi jembatan dalam pemasaran Ikan salai tersebut, sehingga pengusahanya dapat focus dalam produksi saja. Selain itu, Heri Sugiyarto selaku Kepala Desa berharap kepada para pengusaha ikan atau nelayan, kiranya dapat terus belajar memperbaiki manajemen usahanya dengan meningkatkan life skill masing-masing, agar produksi ikan salainya semakin meningkat dan berkualitas. Kepada nelayan diharapkan mampu menggembangkan peluang peluang wirausaha ikan salai di Desa Segati Kecamatan Langgam Kabupaten Langgam.